10 April 2008

Berhenti dulu

Tadi pagi baring-baring ama Byrru di ranjang. Saya lagi baca koran. Tiba-tiba dia bilang, "Ayah, sini deh aku bilangin. Sudah ya, berhenti dulu merokoknya." Saya hanya tersenyum mendengarnya. Beberapa jam kemudian, dia pengen nonton tipi. "Boleh," kata saya, "tapi remote-nya mana ya?" "Itu," katanya sambil menunjuk remote di atas bufet kaca. "Coba bawa sini." "Ih, kakak ngak bisa ambilnya, kakak kan masih kecil." Bufet itu kira-kira 20-30 cm lebih tinggi dari Byrru. "Sini, ayah bantu." Dan saya pun menggendongnya hingga dia bisa meraih remote. Setelah tipi dinyalakan, dia duduk tenang, sementara saya mengambil buku untuk dibaca sambil merokok.

Tanpa disangka-sangka dia berteriak, "Ayah, jangan merokok!" Dia mengatakan itu sambil mengibaskan tangan di depan wajahnya seolah sedang mengusir asap. Saya terkejut, lalu tertawa sambil mematikan rokok.

3 komentar:

  1. hahhahahha....
    byrru..kamu memang spesial..

    BalasHapus
  2. pas malamnya, ketika saya dan Byrru menunggu ayah pulang. Kami berbincang-bincang diranjang, trus Byrru berkata:
    "Mama sini deh, ayah kan buang rokoknya di WC"
    satu waktu ayah pernah merokok sambil BAB, setelah itu giliran Byrru yang BAB dan rupanya Byrru sangat tidak tahan dengan bau rokok sehingga selesai BAB, Byrru muntah-muntah. Byrru mengiyakan ketika saya bilang bahwa byrru gak kuat pada bau rokok.
    Malam itu saya bilang:
    "Byrru aja deh yang ngasih tau ayah untuk berhenti merokok, kalau mama yang bilang suka gak didengar, gimana coba bilangnya?"
    "Ayah berhenti, berhenti merokonya nanti kakak muntah-muntah"
    Dan ternyata Byrru ingat untuk bicara dengan ayahnya soal rokok itu dan momentnya sungguh tepat.

    BalasHapus
  3. Hihi.. Saya juga benci banget bau rokok! Dari dulu loh! Untung misua nggak ngerokok... ^_^

    BalasHapus