01 Mei 2007

Kunjungan ke rumah Kiran

KiranJadi juga berkunjung ke rumah Kiran, putra pertama Om Uon dan Tante Masha, Minggu 29 April 2007 di Ciledug. Om Gandul dan Om Ale bawa mobil, berangkat dari Bandung, menjemput Tante Pupung dan Tante Rika di Jakarta. Mereka berempat lalu menjemput kami di Bogor, dimana ikut juga bergabung Om Edhie dan Tante Siska yang sebentar lagi melahirkan. Setelah mempertimbangkan kondisi Byrru, Ayah dan Mama memutuskan untuk ikut, dan membawa serta Aqila yang seminggu lagi genap lima bulan. Perjalanan jauh Byrru yang pertama juga terjadi pada usia sekitar lima bulan, waktu itu ke Cilegon. Coba tebak, apa momennya? Resepsi pernikahan Om Uon dan Tante Masha! What a pleasant coincidence!

Kiran, Papa Uon, Mama MashaO iya, kami mampir di Bintaro untuk menjemput Tante Ginting. Sempat kaget juga karena di rumahnya banyak (ada empat!) anjing, galak-galak dan bersuara besar. Kami sampai di rumah Kiran kira-kira jam 12.30, disambut oleh Kiran dan kedua orang tuanya. Dan begitu bertemu, saya sangat tergoda untuk menggendong Kiran. Wuih beratnya. Ini bayi baru dua bulan tapi beratnya sama dengan Aqila yang sudah hampir lima bulan. Bakat kali ya....:-) Sayangnya hari itu, Kiran tidak banyak berinteraksi dengan kami, karena harus menunaikan kewajibannya sebagai bayi, yaitu makan (ASI) dan tidur :-) Tapi sesekali di kala off duty, dia bermain dengan Byrru. Byrru sendiri sempat menonton film Winnie The Pooh versi Rusia.

Dan ternyata, kami sudah disambut juga dengan berbagai makanan Indonesia dan Rusia. Ada bliny, pan cake ala Rusia. Trus ada nasi seafood beroleskan mayones dan bertaburkan rajungan. Ada lagi sup beet root (bit) ala Rusia juga, warnanya merah menyala. Kalo yang belum tau, bit ini adalah sebangsa sayuran berupa umbi-umbian, warnanya ungu kemerah-merahan. Ah saya rada lupa nama supnya, soalnya nyebutnya rada-rada susah. Informasi tambahan dari Om Uon, nama supnya borsch (nah susah kan?) Nggak ketinggalan juga tentunya makanan asli Indonesia. Ada nasi putih, ada pasangan sejati tahu tempe, dan ayam suwir. Nah, kalo penasaran liat aja sendiri gambarnya. Tapi jangan ngiler ya.... Eh saladnya hampir ketinggalan disebut.
makanannya, yummy, yummyPas kita udah pada makan, datanglah Tante Ijhul naik ojek. Oh salah, ternyata itu Om Wildan. Dan suasana pun makin ramai. Tante Ijhul membawa bahan tato semi-permanen, yang bentuknya kayak punya emak-emak kalo mo bikin kue yang pake krim. Tanpa buang banyak waktu, Tante Siska langsung mengeluarkan bakat terpendamnya dan membuat tato untuk om-om dan tante-tante yang dengan setia menunggu giliran. Yang tidak sabar menunggu memilih untuk berkarya sendiri. Nah, ini sebagian karya Tante Siska.tatoLeAqilawat jam empat sore, barulah kami bersiap-siap untuk pulang. Rasanya waktu cepat sekali berlalu. Sekarang Om Gandul akan mengantar kami pulang ke Bogor. Tapi sebelumnya, mampir lagi ke rumah Tante Ginting. Sepertinya Byrru sangat terkesan dengan suara anjing yang banyak dan galak itu. Kalo ditanya, "Rumah siapa yang banyak anjingnya, Byr?" Jawabnya, "Ginting!" Ah, Byrru, kamu kayak nyebut nama teman aja. Ternyata Tante Ginting punya hadiah buat Aqila, satu stel pakaian warna merah yang cantik, lengkap dengan topinya. Pasti lucu sekali kalo dipakai Aqila. Wah, makasih ya Tante Ginting :-)

Perjalanan kemudian di lanjutkan. Sebenarnya tidak banyak hal menarik sepanjang perjalanan pulang, barangkali karena kami semua cukup kelelahan. Tapi entah sejak kapan dan dimana, dari bangku belakang terlaksana sebuah konser "Request by Byrru". Awalnya sih memang Byrru yang nyanyi-nyanyi, ditemani Om Ale, Tante Rika, dan Tante Pupung. Lalu berubah, mereka bertiga yang bernyanyi, Byrru meminta lagu dan mendengarkan.
Byrru Jadi seperti permainan juga. Byrru menyebutkan satu kata, dan secara spontan Om Ale, Tante Rika, dan Tante Pupung menyanyikan lagu yang berkaitan dengan kata yang disebut Byrru. Misalnya, bintang, jadi "bintang kecil di langit yang biru". Bulan, "ambilkan bulan bu". Burung, "Di pucuk pohon cemara, burung kutilang berbunyi". Air, "Tik tik tik, buyin hujan di atas genteng". Dan begitu seterusnya sampai memasuki tol Bogor.

Sungguh sebuah perjalanan hari Minggu yang menyenangkan. Kami sekeluarga di Bogor mengucapkan terima kasih atas inisiatif Om Uon dan Tante Masha untuk mengadakan acara ini. Terima kasih buat Tante Ginting yang telah menunjukkan jalan. Terima kasih buat Om Wildan dan Tante Ijhul yang telah menjadi diri mereka sendiri. Terima kasih juga buat Om Ale, Tante Rika, dan Tante Pupung yang telah bersusah payah mengusahakan keberangkatan kita semua. Dan, the last but not least, pahlawan kita, Om Gandul, yang sangat tangguh di berbagai medan dalam mengendalikan mobil, membuat kita selalu merasa aman dan nyaman. Foto di bawah ini hanyalah foto, tapi itu juga sebuah artefak. Dan saya yakin, kita tidak akan mudah melupakan momen yang telah kita lewatkan bersama. Sampai jumpa lagi, di kesempatan lain yang lebih meriah dan bermanfaat.

Dari kiri ke kanan: (Atas) Tante Siska, Om Ale, Tante Rika, Om Gandul, Tante Ijhul, Om Wildan, Om Uon, Kiran, Tante Masha; (Bawah) Om Edhie, Tante Pupung, Byrru, Tante Ginting, Mama, Aqila, Ayah

1 komentar: